Kamis, 13 September 2007

Cara Mencairkan Cek / Check Di Bank dan Tempat Lainnya Tips Tricks Panduan Nyairin Cek Mudah Adsense, Chitika, Amazon, Dsb






Bagi anda yang sering berbisnis dengan kolega atau partner di luar negeri bisa saja menerima pembayaran dalam bentuk cek tanpa menunjuk bank tempat pencairan dana. Di samping itu bagi teman-teman yang suka berburu $ dollar di internet mungkin akan mendapatkan pembayaran dari program cari duit di internet dalam bentuk cek yang dikirim ke alamat rumah, kantor, sekolah, kampus, dan lain sebagainya yang ada di Indonesia. Pencari uang dollar di internet biasanya mendapatkan cek dari program google adsense, chitika, amazon, bidvertiser, adbrite, adult friend finder, affiliate programs / program afiliasi dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan dan bisa membelanjakan uang hasil jerih payah tersebut tentu saja cek yang didapat dari program mencari dollar harus dicairkan terlebih dahulu ke bank di dekat sekitar kita yang dapat melakukan pencairan cek tersebut atau melalui jasa perantara atau calo cek yang dapat mencairkan cek dalam waktu yang sangat cepat yaitu satu atau beberapa hari saja dengan biaya yang terjangkau. Yang perlu dipersiapkan untuk cairin cek dari luar negeri adalah cek yang sesuai nama kita di tanda pengenal seperti ktp, sim, kk dan paspor. Lalu jangan lupa kita harus punya account di bank tempat kita hendak mencairkan cek tersebut baik rekening yang sudah dibuka cukup lama atau rekening yang baru dibuka tergantung persyaratan masing-masing bank yang bersangkutan. Kemudian tanda pengenal seperti ktp, sim, kk dan paspor beserta fotokopinya jika diminta. Dan yang terakhir adalah bawa duit atau uang tunai / cash / kontan kalau bank minta dibayar di muka sebelum transaksi dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa list / daftar bank yang berdasarkan pantauan penulis bisa mencairkan cek dari luar negri beserta syarat pencairannya dari banyak sumber :

1. Bank BCA
- punya rekening tahapan bca (jarang bisa) atau rekening giro
- umur rekening tidak dibatasi
- fee bank bca $10 - $30
- proses 1 bulan atau lebih

2. Bank Citibank
- punya rekening yang saldo buka rekening minimal puluhan juta
- proses pencairan cek bisa 2 minggu sampai 1 bulan
- fee sekitar $10

3. Bank BNI
- fee $10 sampai $20
- punya rekening di bni

4. Bank Niaga
- fee pencairan cek $5 saja (mungkin bisa ada potongan tambahan)
- proses bisa memakan waktu 3-5 minggu
- umur rekening tabungan kita harus di atas 6 bulan (ada juga yang bisa tanpa harus umur 6 bulan lebih)

5. Bank BII
- fee sekitar 300 ribu per transaksi cek
- proses 1 sampai 2 bulan

6. Bank Panin
- feenya cuma $10
- proses sekitar 3-4 minggu
- fee tambahan dari citibank $0.1

7. Bank Mandiri
- Fee per cek kurang lebih $24 atau 300 ribu
- punya rekening bank mandiri

8. Bank Lippo / Lippobank
- fee dari bank lippo sekitar 25ribu sampai 30 ribu
- fee di luar lippobank sekitar 200 ribuan
- proses kurang lebih 1 bulan
- umur rekening mungkin harus berusia 1 tahun

9. Bank NISP
- fee $5 atau 0.125% dari nominal cek
- proses sekitar 1 bulan

NB : Sebaiknya anda tanya-tanya dulu ke bank yang bersangkutan untuk mendapatkan kepastian.

Bagi anda yang tidak sabar ingin menapatkan uang anda dari cek, maka anda dapat menukarkan atau menyairkan check tersebut ke perantara atau calo cek di situs www.kioscek.com yang pasti dengan ada biaya atau fee ekstra yang mungkin lebih besar daripada biaya yang ditagih oleh bank pada anda. Kios cek dapat mencairkan uang anda yang ada dalam cek dalam yang sangat cepat yaitu dalam tempo satu atau dua hari saja tergantung situasi dan kondisi. Yang pasti bila cek yang dicairkan memiliki nominal yang besar maka akan lebih menguntungkan bila ditukarkan ke bank dibandingkan ke kioscek.

Kioscek bertempat di Bali dan memiliki npwp dan alamat yang aktif sebagai tempat bisnis. Selain bisnis calo cek kilat 1 hari, kioscek juga berbisnis e-gold changer atau tempat penukaran ecurrency egold dengan rupiah. Sebaiknya anda menggunakan rekening bank bca atau bni untuk menerima pembayaran dari kioscek agar lebih cepat proses pengiriman uangnya. Bagi anda yang berminat menukarkan cek anda dengan uang cash di rekening bank anda anda cukup melakukan langkah berikut ini :

1. Daftar account baru di www.kioscek.com
2. Isi data diri anda di account kioscek
3. Isi formulir pencairan cek jika mau nyairkan cek anda
4. Kirim cek yang sudah anda ditandatangani beserta surat kuasa dan fotokopi ktp 2 lembar
5. Konfirmasi pengiriman cek ke nomor telepon / hp kioscek
6. Setelah cek mereka terima dan valid, saldo bank anda akan bertambah dengan potongan fee sekitar kurang lebih 7-10%

Note Tambahan :
Mungkin anda akan menemukan bank yang nggak ngerti sama cek yang anda bawa bisa jadi orang bank sana pada emang tidak mengerti atau tidak mau ambil susah dan ambil pusing mencairkan cek anda. Mereka akan geleng-geleng kepala menolak mencairkan check yang anda bawa. Atau bisa juga policy atau persyaratan pencairan cek berbeda-beda dari satu cabang bank dengan cabang yang lainnya. Good luck for indonesian $ hunters.

Source : www.organisasi.org

Jumat, 07 September 2007

Tips Memilih dan Membeli Ponsel Bekas


Lihat Gambar

Handphone atau telepon seluler atau ponsel, sekali lagi tak henti-hentinya menebarkan 'pesona'-nya bagi para konsumen maupun calon konsumennya. Daya pikatnya tak lagi terletak pada teknologi canggih komunikasi yang ditawarkan, namun juga pada lifestyle alias 'gaya hidup', yang mengandung unsur pasti: Gengsi! Komunikasi bukan lagi sebagai satu pilihan, namun kewajiban dan keharusan. Tak heran, kebutuhan akan perangkatnya pun seolah makin 'tak terkendali' alias meningkat, dari waktu ke waktu.

Namun demikian, walaupun memiliki kebutuhan yang sama akan perangkat ponsel tersebut, tetap saja tak bisa dipungkiri bahwa daya beli masing-masing konsumen maupun calon konsumen tak sama. Banyak 'parameter' atau 'batasan-batasan' yang dimiliki oleh mereka dalam menentukan pilihan akan perangkat ponsel yang akan mereka gunakan selain dari sisi harga, seperti fitur, model, fungsional, dan sebagainya.

Saat ini, ponsel bekas makin diminati oleh para calon konsumen. Karena, para konsumen mulai kreatif dalam berpikir. Daripada mereka membelanjakan uangnya untuk ponsel yang baru dengan fungsi yang 'standard', lebih baik yang bekas namun memiliki fitur 'di atas standard'. Nilai uang yang dikeluarkan memang hampir sama, namun 'kemampuan' yang dimiliki oleh ponsel tersebut tentu berbeda.

Nah, berikut ini adalah tips bagi para calon konsumen yang akan memilih dan membeli ponsel bekas, agar bisa mendapatkan barang masih sangat layak dan normal, dengan harga yang relative murah.

1. Kenali Jenis Ponsel yang Akan Dibeli

Sebelum anda berangkat ke outlet atau counter HP, buatlah gambaran mengenai ponsel jenis apa yang akan anda beli, seperti: merk, type, dan jenis layanan komunikasi (GSM atau CDMA). Hal ini dilakukan, agar anda tak bingung dan mudah terpengaruh ketika dihadapkan dengan banyak pilihan di salah satu counter HP yang anda kunjungi. Atau bila perlu, carilah teman anda yang mempunyai ponsel yang sama dengan jenis ponsel yang anda inginkan. Sehingga anda telah mempunyai gambaran yang pasti mengenai ponsel tersebut.

2. 'Survei' Harga Pasaran

Carilah harga pasaran dari ponsel yang anda inginkan, baik baru maupun bekas, sebagai bahan pertimbangan dalam 'mengukur' nilai harga ponsel dengan masa pakai, nilai penyusutan, tren, dsb. Referensi mengenai harga ponsel bisa anda dapatkan melalui majalah atau tabloid mengenai ponsel, ataupun menanyakan secara langsung pada beberapa counter HP, sebagai bahan perbandingan.


3. Teliti Fisik dan Kelengkapan Ponsel

Yang namanya barang bekas, di mana-mana pasti memiliki cacat. Jangankan yang bekas, yang baru pun kadang juga telah memiliki 'cacat bawaan' alias 'cacat pabrik'. Tapi, paling tidak kita bisa mendapatkan barang bekas yang masih bagus, atau istilahnya 'BSB', yakni Bekas Seperti Baru. Kita mencari barang yang memiliki 'cacat' yang sesedikit mungkin, atau mungkin yang hampir tanpa cacat.

Teliti keutuhan fisik ponsel, baik itu casing, keypad atau tombol, LCD, baterai, charger, dos (samakan no. imei yang ada pada dos dengan no imei yang tertera badan ponsel bagian belakang) + buku manual, headset atau handsfree (optional), baut-baut, dan segel. Selain masalah keutuhan fisik, juga 'originalitas' atau 'keaslian' komponen luar (penampilan) dan dalam (hardware/perangkat keras) ponsel. Salah satu cara untuk mengenali keaslian ponsel tersebut, salah satunya bisa dilihat dari stiker yang ada pada ponsel tersebut, yang menunjukkan identitas dari distributor resminya. Hati-hati dengan penampilan yang 'Aspal' alias 'Asli tapi Palsu'.


Nokia 3650

4. Teliti Fungsionalitas dan Operasional Ponsel

Kenali menu standard dari ponsel, beserta keseluruhan isi dan fungsi dari dari ponsel tersebut. Cobalah untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dengan terlebih dahulu mengisinya dengan berbagai macam SIM Card, baik yang berteknologi GSM maupun CDMA. Untuk ponsel berteknologi GSM, ada 3 frekuensi yang dipergunakan, yakni 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz. Di Indonesia, yang saat ini dipergunakan adalah frekuensi 900/1800 MHz. Sedangkan frekuensi 1900 MHz dipergunakan pada ponsel berteknologi CDMA, disamping penggunaan frekuensi 850 MHz.

Telitilah pada kekuatan sinyal dan baterai, dengan mengamatinya pada indikator yang tertera di LCD atau tampilan pada layer ponsel. Jangan sampai nanti ternyata ponsel yang anda beli tersebut, baterainya nge-'drop' alias mudah habis, susah diisi ulang alias di-'charge' dan sinyalnya lemah sekali. Cobalah juga untuk mengoperasikan ponsel tersebut, dari kemudahan respon pada tombolnya, kekontrasan, gelap-terang, serta warna tampilan atau LCD ponsel, kondisi speaker beserta volumenya, microphone, vibrator alias menu getar ponsel, buzzer alias speaker yang mengeluarkan bunyi ringtones dari ponsel tersebut, beserta volumenya.

Kemudian untuk perangkat lunaknya, cobalah fitur-fitur dari ponsel (andai tersedia), seperti: perangkat konektifitas (IR – Infra Red, Bluetooth, kabel data), memori eksternal (MMC, RS-MMC, dll), handsfree, software-software aplikasi yang disediakan ponsel dan juga nomor kode standar atau phone code dari ponsel tersebut.

Pencet sembarang tombol dengan serampangan, anggap saja seperti anak kecil yang bermain-main ponsel dengan memencet tombol-tombolnya, sebanyak mungkin tombol dan selama mungkin. Perhatikan, jika kemudian ponsel tersebut hang atau macet, bisa dipastikan ponsel tersebut 'tak layak' pakai. Hati-hati dengan kamuflase yang dibuat oleh penjual ponsel yang 'curang', dari luar tampak bagus, didalamnya 'hancur lebur'.

5. Teliti Perjanjian Jual Beli dan Layanan 'After Sales'

Tanyakan mengenai garansi yang dimiliki oleh ponsel, apakah garansi dari distributor masih berlaku atau sudah kadaluwarsa. Kemudian, pastikan jaminan atau garansi apa yang diberikan oleh counter ponsel tersebut, garansi servis atau komponen, dan sampai berapa lama garansi tersebut berlaku.

6. Pilihlah Counter yang Profesional

Untuk menghindari 'penipuan' dalam jual beli ponsel, sebaiknya anda memilih counter yang professional dan terpercaya. Jangan tertipu dengan penampilan bangunan counter dan kata-kata dari si penjual yang manis penuh dengan 'rayuan'. Atau mungkin, anda meminta saran atau rekomendasi dari teman yang sudah pernah mendatangi counter tertentu. Dan jika anda tak menemui ponsel yang memenuhi criteria yang sesuai dengan yang anda inginkan, lebih baik pindah ke lain ponsel atau tunda dulu pembelian ponsel pada hari itu.

Selamat memilih-milih dan berbelanja ponsel, jangan lupa: tetap waspada akan bahaya copet yang mengincar di sekitar anda! (/bun)

Source : Kapanlagi.com